Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump akan menepati janjinya untuk mendeportasi jutaan imigran tak berdokumen dari Amerika Serikat.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan mengerahkan 5.200 pasukan aktif ke perbatasan AS-Meksiko sebagai tanggapan terhadap kelompok migran Amerika Tengah yang bergerak ke utara melalui Meksiko pada akhir pekan ini.
Langkah ini merupakan penumpukan militer besar-besaran di sepanjang perbatasan, di mana sekitar 2.000 Pengawal Nasional sudah bekerja sebelumnya.
Sekretaris Pertahanan AS, Patrick Shanahan, menyetujui perpanjangan itu sebagai tanggapan atas permintaan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Sekitar 2.200 Pengawal Nasional mendukung operasi perbatasan bahkan sebelum Trump mengirim pasukan tugas aktif.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyebutkan, Pentagon mengirim 3750 pasukan AS ke perbatasan barat daya dengan Meksiko selama tiga bulan untuk memberikan dukungan tambahan kepada agen-agen perbatasan.
Dengan tambahan pasukan tersebut, AS telah membawa jumlah pasukan di perbatasan menjadi sekitar 6.000.
Trump awalnya berjanji untuk menutup perbatasan pada awal pekan ini jika Meksiko tidak menghentikan penyeberangan ilegal ke Amerika Serikat.
Trump menegaskan sistem imigrasi AS sudah terlalu dibebani oleh penyeberangan ilegal di perbatasan AS-Meksiko.
Paus Francis mencela kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang ingin membangun tembok perbatasan dan memisahkan keluarga migran